JAKARTA, KOMPAS.TV – Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Agus Subiyanto menjelaskan rencananya di sektor penanggulangan bencana alam.
Hal itu disampaikan Jenderal Agus Subiyanto seusai upacara serah terima jabatan (sertijab) Panglima TNI dari Laksamana Yudo Margono, Rabu (22/11/2023).
Menurutnya, saat ini ada tiga hal yang menjadi perhatian, salah satunya adalah mengenai penanganan bencana alam.
“Kemudian bencana alam, kita juga sudah memodifikasi quick response. Kalau personel, insyaallah kita selalu terdepan,” tuturnya.
Baca Juga: Potret Mahfud dan Prabowo Berdampingan Jadi Saksi Pelantikan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto
Selain menyiapkan dapur lapangan di masing-masing wilayah, ia juga berencana membuat dan memodifikasi perahu fiber untuk penanggulangan bencana.
“Kita buat juga perahu-perahu dari fiber, sehingga misalnya Jakarta banjir, perahu fiber itu bisa masuk ke gang-gang itu, kalau nyenggol-nyenggol pagar-pagar rumah itu tidak bocor, jadi kita akan memodifikasi.”
“Tujuannya dalam rangka membantu masyarakat bisa terwujud dengan baik,” tuturnya.
Ia menegaskan, untuk menghadapi OPM di Papua, ia akan menerapkan pendekatan smart power dan mengedepankan operasi teritorial. Mengutip laman resmi TNI, pendekatan smart power di antaranya melibatkan diplomasi, langkah persuasif, capacity building dan penerapan kekuatan bersenjata yang diproyeksikan untuk memperoleh legitimasi politik dan sosial.
“Jadi menghadapi (OPM) Papua itu harus smart power, menggunakan soft power, kita akan kedepankan operasi teritorial.”