RI Bisa Untung Saat Jepang hingga Inggris Resesi, Kok Bisa?

SHARE  

Suasana gedung bertingkat di Jakarta, Selasa (27/8/2019). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto) Foto: Suasana gedung bertingkat di Jakarta, Selasa (27/8/2019). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia – Ekonomi sejumlah negara telah resesi awal tahun ini, seperti Jepang dan Inggris. Beberapa kalangan ekonom menilai, ada dampak positif yang bisa diperoleh Indonesia dari terkontraksinya ekonomi negara-negara besar itu.

Senior Analyst dari Indonesia Strategic and Economic Action Institution Ronny P. Sasmita mengatakan, di tengah tren perlemabatan ekonomi yang terjadi pada sebuah negara, biasanya diiringi dengan relokasi industri ke negara-negara yang ekonominya masih tumbuh cepat.

“Karena situasi domestiknya terkontraksi, peluang investor, seperti dari Jepang mencari lahan investasi di Indonesia, yang pertumbuhannya masih sangat positif, tentu semakin besar,” kata Ronny kepada CNBC Indonesia, Senin (19/2/2024).

Apalagi, Jepang merupakan salah satu negara yang masuk ke dalam golongan 5 negara penyumbang investasi asing langsung terbesar ke Indonesia. Bila China sebesar US$1,9 miliar, foreign direct investment (FDI) Jepang ke Indonesia sebesar US$1,4 miliar per Kuartal IV-2023.

Baca: Deretan Negara yang Jatuh ke Jurang Resesi, Bagaimana Nasib RI?

Sedangkan untuk sepanjang 2023 (Januari-Desember), total realisasi FDI China ke Indonesia sebanyak US$7,4 miliar menempatkannya di posisi kedua dari lima besar penumbang FDI ke Indonesia, sedangkan Jepang ke Indonesia sebanyak US$4,6 miliar atau di posisi keempat.

Dari sisi investasi, saya kira ini waktu yang tepat untuk menggaet sebanyak-banyaknya investor Jepang ke Indonesia. Karena Jepang berpeluang akan menambah stimulus untuk mengerek permintaan dalam negerinya di satu sisi dan semakin menekan suku bunga perbankan yang akan melonggarkan liquiditasnya,” ucap Ronny.

Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky menambahkan, secara keseluruhan dampak negatif dari resesi yang terjadi di negara-negara seperti Jepang dan Inggris sebetulnya juga terbatas bagi Indonesia, karena hanya masuk melalui jalur perdagangan.

Jepang hanya masuk ke urutan tiga terbesar negara tujuan ekspor Indonesia dengan porsi 8,03%, jauh di bawah China yang menjadi urutan teratas tujuan ekspor Indonesia dengan porsi 25,09%. Ini berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) sepanjang 2023 lalu.

Baca: Perdana! Pabrikan Jepang Rilis Mobil Listrik Niaga di Indonesia

Riefky juga menganggap, dampak resesi yang terjadi di negara-negara itu tidak akan menjalar ke negara-negara lain. Maka, Indonesia harus mencari mitra dagang baru di tengah kondisi ini, supaya menjaga daya tahan kinerja neraca perdagangan di tengah lesunya negara mitra dagang utama.

“Jadi apakah resesi ini akan menjalar ke negara-negara lain atau tidak, dugaan kami sih tidak, dampaknya akan manageble, dan dari Indonesia dampaknya yang paling besar hanya dari sisi perdagangan walaupun itu juga masih sangat kecil,” tutur Riefky.

Sebagai informasi, sejumlah negara masuk ke jurang resesi per Desember 2023, berikut daftarnya:

Baca: Ini Kesalahan Besar Jokowi yang Diungkap Tom Lembong

1. Jepang

Jepang, yang pernah menjadi negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia, melaporkan kontraksi selama dua kuartal berturut-turut pada Kamis (15/2/2024). Ekonomi turun 0,4% secara tahunan pada kuartal keempat IV-2023 setelah melaporkan kontraksi atau -3,3% pada kuartal ketiga kuartal III-2023.

2. Inggris

Kantor Statistik Nasional Inggris mengatakan, pertumbuhan ekonomi Inggris minus 0,3% secara kuartalan pada kuartal IV-2023 melanjutkan kontraksi pada periode sebelumnya sebesar 0,1%.

3. Finlandia

Perekonomian Finlandia kontraksi sebesar 0,4% secara kuartalan pada kuartal IV-2023, menyusul kontraksi 0,9% pada kuartal sebelumnya. Data yang dirilis kantor statistik Finlandia tersebut menunjukkan bahwa perekonomian memasuki resesi teknis pada akhir tahun.

4. Irlandia

PDB Irlandia kontraksi sebesar 0,7% secara kuartalan pada kuartal IV-2023, melanjutkan penurunan sebesar 1,9% pada periode sebelumnya. Realisasi tersebut menandai kontraksi PDB Irlandia selama lima kuartal https://selerapedas.com/berturut-turut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*